cara Mengalihkan Anak - Anak Penyuka Game untuk Mau Belajar
Jika anda mempunyai seorang anak kecil, pastilah anda akan dibingunkan dengan bagaimana cara mendidik naka - anak tersebut untuk bisa pitnar dan juga berprestasi di sekolah. Jika anak ita berprestasi merupakan sebuah kebanggan bai kita untuk bisa nantinya mengarahkannya menuju amsa depannya yang cerah.keinginan - keinginan tersebut sangat wajar sekali diinginkan dan juga di bayangkan oleh banyak orang tua. Nah, untuk anak-anak anda yang masih ekcil , biasanya mereka jika sudah melihat game, mereka tidak akan mau untuk belajar. Karena game adalahs ebuah hal yang sagnat menarik dan juga bisa membuat mereka senang ketimbang belajar, nah kita tentu sangat marah sekali dan kesal ketika kita mengetahui bahwa anak kita di kamar bermain game dan bukannya belajar. Namun, anda tidak perlu lagi khawatir terhadap kecerdasan mereka di game dan juga di pelajaran. Dikesempatan kali ini saya ingin mencoba memberikan tips dan trik kepada anda para orang tua, yakni bagaimana cara mengalihkan Anak - Anak Penyuka Game untuk Mau Belajar :
1. Buat peraturan yang disepakati bersama antara anak dan orang tua.
Buku Negeri 5 Menara karangan A. Fuadi bagus tuh. Didalamnya banyak pelajaran yang bisa kita petik. Peraturan yang begitu ketat membuat anak jadi disiplin dan itu terbawa hingga anak dewasa. Telat 5 menit saja harus mendapatkan hukuman.
Apakah kita di keluarga harus menerapkan aturan seperti itu? silakan di jawab sendiri-sendiri.
Yang pasti di dalam menjalankan peraturan yang sudah disepakati bersama, kita harus disiplin. Jangan sampai si ibu disiplin, eh si bapak malah memberi kelonggaran.
2. Internet di rumah jangan yang unlimited.
Beri tahu anak, internet untuk mengerjakan tugas sekolah misalnya. Misalnya ketika anak akan mengerjakan tugas sekolah tapi jatah internetnya sudah habis dia pakai untuk main game, anak akan merasa rugi karena tidak bisa mengerjakan tugas sekolahnya. Dengan demikian diharapkan anak akan memakai internet (yang bukan tugas sekolah) dengan bijak.
Tetapi kita juga mesti hati-hati, takutnya ketika anak tidak bisa main game di rumah, ia lari ke warnet. Ambil uang tabungan, atau mencuri uang belanja Ibu, dll. Jangan sampai yah...
3. Batasi lamanya anak boleh main game.
Misalnya hanya boleh main game 1 jam dengan syarat bila tugas sekolah sudah selesai semua.
4. Padatkan aktifitas atau kegiatan anak diluar jam sekolah.
Misalnya ikutkan les, ngaji, berenang, les musik, dll sehingga waktu untuk main game semakin sempit atau kalau ada waktupun si anak sudah merasa cape/ lelah hingga tidak ada mood lagi untuk main game.
5. Buat peraturan yang mengikuti jaman.
Mungkin kita dulu sama ayah dan ibu dididik dengan cara "A", nah sekarang peraturan atau cara-cara tersebut belum tentu cocok jika kita terapkan untuk mendidik anak-anak kita.
Apalagi bila cara penyampaian kita seperti ini: "Jaman mama dulu waktu kecil, bla bla bla..."
Yang ada mungkin anak akan menjawab begini: "Itukan dulu Ma, sekarang udah gak jaman lagi, bla bla bla..."
Ingat, anak-anak sekarang jauh lebih kritis dalam menerima omongan kita. Ketika dia belum ngerti, dia akan bertanya terus sampai mengerti. Ketika memberi penjelasan juga mesti disertai alasan-alasan, dll.
6. Jangan letakkan komputer di kamar anak.
Kalau bisa tempatkan komputer di ruang keluarga atau ruang yang mudah diawasi oleh siapa saja. Sehingga sambil lalupun kita bisa megawasi anak, sebenarnya anak nih buka apa kalau di depan komputer. Hal ini untuk menghindari agar anak tidak membuka situs-situs yang tidak pantas.
Ketika anak bermain game-pun kita jangan lengah, karena ada game yang sebenarnya tidak baik. Jadi kita sebagai orang tua perlu memilah-milah game mana yang boleh dimainkan oleh anak-anak.
Dalam hal inipun, mungkin sebaiknya kita jangan terlalu ketat terhadap anak.
Takutnya anak hanya alim di lingkungan rumah/keluarga, sedangkan ketika di luar rumah ia berlaku sebaliknya.
Comments
Post a Comment