Anak kecil biasanya dengan semau dan seenaknya sendiri dalam mencapai apa yang ia inginkan, entah dengan ia menangis untuk bisa mendapatkan keinginannya tersebut ataukah dengan cara yang lainnya. Seringkali anak - anak kecil tidak mau berbagi dengan orang -orang lain yang ada di sekelilingnya. Entah karena ia belum mengerti aaupun karena itukehendak dia untuk tidak mau berbagi dengan orang lain ataupunn anak-anak seusianya. Nah, dikesempatan kali ini, saya ingin berbagi informasi kepada anda tentang bagaimana caar mendidik anak kita agar ia tanggap dan mau berbagi dengan orang lain. Apa saja yang harus anda lalkukan agar anka anda mua untuk di ajari tanggap kepada orang lain ?
1. Jangan memaksa anak memahami Anda.
Sebagai contoh, Anda mengambil mainannya dan memberikan kepada anak lain atau temannya. Apa yang dipelajari atau ada di benak anak ketika itu? Anak akan berpikir bahwa Anda merampas mainannya, mengganggunya.
Nah, sebagai orang yang paling dekat dengan anak-anak Anda, tugas Anda adalah memahami pikiran anak, dan memberi contoh verbal tentang berbagi, bukan memaksa anak-anak untuk memahami Anda.
2. Jangan memaksa anak untuk berbagi.
Anak-anak yang lebih kecil biasanya suka sekali meniru kakak-kakaknya. Begitu melihat sang kakak bermain dengan bola baru atau boneka baru, misalnya, dia pasti akan mencoba mengambilnya. Tetapi kita tak bisa berharap sang kakak akan dengan sukarela memberikan mainannya, bukan? Seringkali orang tua lupa bahwa makna berbagi adalah menghargai orang lain. Daripada Anda mengajari anak untuk berbagi mainan, coba lebih ditekankan untuk mengajari anak belajar menghormati teman atau saudaranya.
3. Mengajarkan bermain bergantian
Bergantian adalah strategi dasar yang digunakan orangtua untuk mengajarkan anak konsep berbagi.
Setiap kali bermian bersama, anak-anak diminta bermain secara bergantian. Anak yang paling besar bisa diberikan kepercayaan untuk mengatur, siapa yang lebih dulu bermain, terus gantian siapa lagi. Bisa dengan duduk berjejer untuk menunggu giliran bermain. Atau ditinggal main yang lainnya dulu, nanti setelah tiba giliran dia bermain akan dipanggil.
4. Jangan merebut mainan anak.
Jangan sekali-sekali Anda merebut mainan dari tangan anak hanya demi mengajarkan perihal berbagi. Sekali Anda mengajarkan kekerasan, maka Anda tengah mengajari anak hal yang sama. Lebih baik, sampaikan dengan bahasa yang bagus, dan sodorkan tangan. Yakinlah, hasilnya akan jauh lebih baik daripada cara pertama.
Comments
Post a Comment